Yakin lebaran bisa bersamaan
Surabaya:
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur akan
menggelar monitoring rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Syawal
1434 Hijriyah di beberapa lokasi yang ada di wilayah Jatim.
“Kita akan memantau rukyatul hilal di lima titik yang bekerja sama dengan PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengadilan Agama di masing-masing lokasi,” kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Sudjak usai acara buka bersama di Kantor Kanwil Kemenag Jatim, Jalan Raya Juanda II, Selasa (30/7/2013).
Lima lokasi strategis untuk menggelar rukyatul hilal di Jatim, diantaranya di Pantai Gebang Bangkalan Kab. Bangkalan, Bukit Condro Dipo Kab. Gresik, Pantai Tanjung Kodok Kab. Lamongan, Pantai Srau Kab. Pacitan dan Pantai Serang Kab. Blitar.
“Hasil dari rukyatul hilal akan kita laporkan secepatnya kepada Menteri Agama untuk dijadikan sebagai bahan sidang isbat. Kalau awal Ramadhan kemarin kan terjadi perbedaan, insyaallah untuk 1 Syawal nanti tidak terjadi perbedaan” ungkapnya.
Pihaknya meyakini, jika nantinya masyarakat Indonesia bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri secara bersamaan. Sudjak menjelaskan bahwa hal tersebut diketahui lewat indikator yang menentukan posisi hilal sudah diatas dua derajat.
“Posisinya mendekati empat derajat. Sehingga sangat mungkin bahwa hilal sudah bisa dilihat. Mudah-mudahan memang demikian,” tambahnya.
Sementara untuk pelaksanan monitoring rukyatul hilal, baru akan dimulai serentak di lima titik tersebut, pada 7 Agustus mendatang.@sarifa
“Kita akan memantau rukyatul hilal di lima titik yang bekerja sama dengan PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengadilan Agama di masing-masing lokasi,” kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Sudjak usai acara buka bersama di Kantor Kanwil Kemenag Jatim, Jalan Raya Juanda II, Selasa (30/7/2013).
Lima lokasi strategis untuk menggelar rukyatul hilal di Jatim, diantaranya di Pantai Gebang Bangkalan Kab. Bangkalan, Bukit Condro Dipo Kab. Gresik, Pantai Tanjung Kodok Kab. Lamongan, Pantai Srau Kab. Pacitan dan Pantai Serang Kab. Blitar.
“Hasil dari rukyatul hilal akan kita laporkan secepatnya kepada Menteri Agama untuk dijadikan sebagai bahan sidang isbat. Kalau awal Ramadhan kemarin kan terjadi perbedaan, insyaallah untuk 1 Syawal nanti tidak terjadi perbedaan” ungkapnya.
Pihaknya meyakini, jika nantinya masyarakat Indonesia bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri secara bersamaan. Sudjak menjelaskan bahwa hal tersebut diketahui lewat indikator yang menentukan posisi hilal sudah diatas dua derajat.
“Posisinya mendekati empat derajat. Sehingga sangat mungkin bahwa hilal sudah bisa dilihat. Mudah-mudahan memang demikian,” tambahnya.
Sementara untuk pelaksanan monitoring rukyatul hilal, baru akan dimulai serentak di lima titik tersebut, pada 7 Agustus mendatang.@sarifa
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !