Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husin Yazid, mengatakan, kisruh yang melanda partai berlambang bintang Mercy itu memberikan efek domino terhadap pemilih KarSa.
"Bahkan tidak mungkin pemilih yang pada pilgub lalu memilih KarSa akan bermigrasi ke pesaingnya. Hal itu sebagai efek domino yang terjadi di partai Demokrat sebagai partai pengusung KarSa," kata Husin di Surabaya, Kamis (28/2/2013).
Dia mencotohkan, saat Pilgub Jawa Barat pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat malah terjungkal, yakni pasagan Dede Yusuf dan Lex Lakasmana. Dia juga mengaku telah memprediksi bahwa Pasangan Ahmad Heryawan (Aher) dan Dedy Mizwar akan memenangi Pilgub Jabar.
"Hingar bingar di Partai Demokrat saat ini akan menguntungkan rival poltik pasangan yang diusung. Contohnya sudah ada, yakni di Pilgub Jabar beberapa waktu lalu," tuturnya.
Husin menambahkan, bila pasangan KarSa salah strategi maka mereka bisa terjungkal, sekalipun saat posisi Incumbent memiliki infrastruktur dan sumber daya yang luar biasa.
“Bisa jadi jika Pilgub digelar dua putaran, maka peluang kompititor KarSa akan terbuka lebar karena PDIP akan cenderung bergabung dengan kompetitor KarSa," ujarnya.
Kondisi Jawa Timur, lanjutnya, faktor figur masih tetap dominan dalam pertarungan nanti. Meski Jatim adalah sebuah provinsi yang kental nilai reliligius, namun sisi ekonomi dan pembangunan Jatim maju pesat tapi sisi religius dan tidak bisa dikesampingkan.
"Ada tiga faktor yang menentukan kemenangan yakni figur, infrastruktur, dan strategi," tukasnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !