JAKARTA - Aliansi Nasional Anti SBY (ANAS) yang hadir di rumah Anas Urbaningrum juga menegaskan "perlawanan" terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan, Kordinator ANAS Asbit Panatagara mengaku, Anas akan membangung posko perlawanan terhadap SBY di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Mas Anas katakan setelah datang dari Yogyakarta sore nanti dia akan berdiskusi dengan kita kembali sambil membuka posko perlawanan di rumahnya Anas. Anas sekarang tidak ada di rumah, dia lagi di Yogya," tegas Asbit kepada wartawan, Jakarta, Jumat (1/3/2013).
Asbit mengajak dan menyerukan kepada seluruh elemen gerakan se-Indonesia untuk hadir ke kediaman Anas, untuk menggelar diskusi. "Kita akan berdiskusi sekaligus konsolidasi membangung kekuatan, karena di kediaman Anas ini kita jadikan titik sentral perlawanan terhadap SBY," terangnya.
Diskusi tersebut, lanjut Asbit, ditujukan untuk mengembalikan citra Anas yang kini tercoreng. "Kemungkinan kita akan buka diskusi kira-kira habis magrib, kita akan coba mengundang semua tokoh-tokoh gerakan dan nasional," pungkasnya.
Dukungan agar Anas Urbaningrum berani membongkar kasus hukum yang diduga melibatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarganya datang dari himpunan mahasiswa. Pagi ini, puluhan mahasiswa bertemu Anas di rumahnya, Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Kami akan mengadakan aksi simpati kepada Anas sebagai bentuk dukungan agar Anas berani membongkar kasus hukum SBY," kata salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Agung, Jumat (1/3/2013).
Menurut Agung, status tersangka kasus korupsi sport center Hambalang yang sudah disandang Anas, seharusnya membuat mantan ketua umum HMI itu tak perlu ragu mengungkap kejahatan rezim SBY.
"Anas sebagai simbol perlawanan terhadap rezim SBY. Untuk itu kami mendesak Anas agar segera membongkar kasus-kasus SBY yang diketahui Anas," terangnya.
Agung mengaku akan memberi dukungan penuh kepada Anas, agar tidak takut terhadap tekanan dari rezim SBY.
Himpunan mahasiswa yang tergabung dalam ANAS (Aliansi Nasional Anti SBY) antara lain Gerakan Muda Bongkar Korupsi (GEMBOK), Brigade AK 47, Gemasiri, LSADI, FORTAL, FRAKSI, PUTERA Indonesia, Benteng Khatulistiwa (BK), Front Perjuangan Daerah (FPD), Brigade Pemuda Bangsa, BIMA, Garda Api, BARAKS, Fam-UIJ, GRAMPOS, FORMASI, PMII- UBK, HMI UNJ, KAPAK-INDONESIA, PMII - BSI, GEBUK, Barisan Oposisi Rakyat (BOR), BAPPOR, dan GARUK (Gerakan Rakyat Usut Korupsi).
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !