Jakarta – Konstelasi politik bisa berubah setiap
saat. Jika pemilu tahun 2009 PDIP kalah dengan Demokrat. Maka pada
pemilu mendatang bisa berubah. Pengamat politik Fadjroel Rachman
mengatakan PDI Perjuangan dalam konteks Pemilu 2014 bukan lagi partai
dengan label kuda hitam, tapi justru sebagai partai yang menentukan masa
depan politik ke depan.
"Karena PDI Perjuangan memiliki tokoh yang akseptabel. Produk politik
yang bagus ada di PDI P dengan Jokowi," ujar Fadjroel usai diskusi hasil
riset Lembaga Survei Jakarta di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat,
Selasa (19/2).
Menurut Fadjroel, nama Gubernur Jakarta Jokowi sudah bertengger sebagai
calon presiden dari tokoh muda dan teratas, mengalahkan capres kalangan
tua seperti Prabowo Subianto, Wiranto, Aburizal Bakrie, Megawati
Soekarnoputri.
Fadjroel mengakui, Megawati adalah toko besar sebagai pemimpin partai.
Ia menjadi sentrum bagi harapan perubahan wong cilik. Seandainya
Megawati legowo dan merestui Jokowi sebagai anak emas maju dalam capres,
PDI P untung dobel.
Pertama PDI P sukses dengan kaderisasinya, kedua sikap dan restu
Megawati kepada Jokowi sedikit banyak akan membesarkan partai berlambang
banteng gemuk ini. Meski pada sisi lain, Jokowi baru saja naik sebagai
Gubernur Jakarta.
"Pemimpin yang diinginkan rakyat adalah pro pada rakyat, karena
menyelamatkan 250 juta rakyat Indonesia. Toh Jokowi juga menyelamatkan
sembilan juta rakyat di DKI. Kalau jadi Jokowi tidak akan meninggalkan
rakyat DKI Jakarta," terang Fadjroel.
Sejak Pemilu 2009 sampai menjelang 2014, masyarakat sudah mendapatkan
pencerahan lewat pendidikan politik. Mereka mampu mereka, isu korupsi
sangat luar biasa. Karenanya pemimpin masa depan yang diimpikan bukan
yang korup.
Integritas Mahfud MD, kata Fadjroel, dianggap sudah cukup bagus karena
memimpin MK. Tapi kaum tua seperti Megawati, Wiranto, Prabowo, orang
akan melihat ada masalah pada sejarah masa lalunya. Baiknya legowo saja
dan memberi ruang kaum muda.
"Seperti JK, orang baik. Tapi dia bagus menjadi pertimbangan presiden.
Jadi dia menjadi orang yang tetap diperhitungkan menggunakan
kebijakan-kebijakan lalu nasehat-nasehatnya. Pemipin itu mundur secara
legowo, jadi ciri khas kepemimpinan. Termasuk juga legowo menerima
Jokowi satu calon dmasa depan," tukasnya. tb
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !