Selain museum korupsi, Indonesia punya lokasi-lokasi yang menarik
untuk dijadikan wisata korupsi. Tinggal pilih, Proyek Hambalang, Rutan
KPK, atau Wisma Atlet Palembang.
Ceko dan China sejak lama menjadikan wisata korupsi sebagai bagian dari promosi wisatanya. Selain menarik pengunjung, wisata korupsi dapat memberikan pendidikan bagi masyarakat.
"Proyek Hambalang di Bogor itu kan lokasi yang bagus untuk wisata korupsi," cetus arkeolog dan pemerhati museum Djulianto Susantio dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (5/2).
Djulianto sebelumnya membuat tulisan mengenai perlunya Indonesia memiliki wisata korupsi dan museum korupsi dalam sebuah harian nasional. Dalam tulisan itu, Djulianto memaparkan bagaimana wisata korupsi menjadi andalan Pemerintah Ceko untuk mendapatkan devisa.
Sesuai namanya, wisata korupsi merupakan perjalanan mengelilingi lokasi atau bangunan yang pernah terkait dengan skandal korupsi. Wisata korupsi di Ceko umumnya berlangsung di ibu kota Praha. Dalam wisata ini, para pelancong tak hanya diajak mengelilingi bangunan-bangunan kolonial, juga menikmati tempat- tempat yang divonis merupakan hasil korupsi. Selama 2012 paket wisata korupsi di Ceko terbilang laris-manis.
Paling menarik, wisatawan dibawa menuju sebuah situs konstruksi terowongan jalan besar, yang pembangunannya mengalami penundaan dan peningkatan biaya hingga 530 juta dollar AS. Wisatawan juga dibawa ke sebuah lapangan kosong yang seharusnya menjadi tempat pembangunan Stadion Olimpiado. Namun, ketika itu proyeknya dikorupsi hingga jutaan dolar AS sehingga pembangunannya terbengkalai.
Nah, model wisata ini yang menurut Djulianto layak dikembangkan di Indonesia. "Tidak cuma Hambalang, banyak juga objek di luar Jakarta yang bisa dijadikan lokasi wisata seperti wisma atlet Palembang," ujarnya.
Untuk lokasi Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang yang kini terbengkalai, Djulianto menyarankan tempat itu sekalian saja dibuatkan monumen.
"Sejarah korupsi di Indonesia itu sudah lama sekali. Tercatat di salah satu prasasti kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 9-10. Ketika petugas pajak memendekkan alat ukur tanah sehingga pajak yang ditagihnya dari rakyat lebih besar," kata Djulianto.
"Sekarang bangunan yang paling pas untuk dijadikan monumen korupsi ya Hambalang. Kasusnya kan populer dikenal masyarakat," tutup Djulianto.
Ceko dan China sejak lama menjadikan wisata korupsi sebagai bagian dari promosi wisatanya. Selain menarik pengunjung, wisata korupsi dapat memberikan pendidikan bagi masyarakat.
"Proyek Hambalang di Bogor itu kan lokasi yang bagus untuk wisata korupsi," cetus arkeolog dan pemerhati museum Djulianto Susantio dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (5/2).
Djulianto sebelumnya membuat tulisan mengenai perlunya Indonesia memiliki wisata korupsi dan museum korupsi dalam sebuah harian nasional. Dalam tulisan itu, Djulianto memaparkan bagaimana wisata korupsi menjadi andalan Pemerintah Ceko untuk mendapatkan devisa.
Sesuai namanya, wisata korupsi merupakan perjalanan mengelilingi lokasi atau bangunan yang pernah terkait dengan skandal korupsi. Wisata korupsi di Ceko umumnya berlangsung di ibu kota Praha. Dalam wisata ini, para pelancong tak hanya diajak mengelilingi bangunan-bangunan kolonial, juga menikmati tempat- tempat yang divonis merupakan hasil korupsi. Selama 2012 paket wisata korupsi di Ceko terbilang laris-manis.
Paling menarik, wisatawan dibawa menuju sebuah situs konstruksi terowongan jalan besar, yang pembangunannya mengalami penundaan dan peningkatan biaya hingga 530 juta dollar AS. Wisatawan juga dibawa ke sebuah lapangan kosong yang seharusnya menjadi tempat pembangunan Stadion Olimpiado. Namun, ketika itu proyeknya dikorupsi hingga jutaan dolar AS sehingga pembangunannya terbengkalai.
Nah, model wisata ini yang menurut Djulianto layak dikembangkan di Indonesia. "Tidak cuma Hambalang, banyak juga objek di luar Jakarta yang bisa dijadikan lokasi wisata seperti wisma atlet Palembang," ujarnya.
Untuk lokasi Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang yang kini terbengkalai, Djulianto menyarankan tempat itu sekalian saja dibuatkan monumen.
"Sejarah korupsi di Indonesia itu sudah lama sekali. Tercatat di salah satu prasasti kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 9-10. Ketika petugas pajak memendekkan alat ukur tanah sehingga pajak yang ditagihnya dari rakyat lebih besar," kata Djulianto.
"Sekarang bangunan yang paling pas untuk dijadikan monumen korupsi ya Hambalang. Kasusnya kan populer dikenal masyarakat," tutup Djulianto.
[bal]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !