Komite ini bertujuan antara lain, menginvestigasi apakah memang ada salah satu pimpinan yang sengaja membocorkan sprindik itu ke media.
"Pimpinan sudah dimintai keterangan semua," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2013).
Busyro menyatakan investigasi sprindik palsu Anas belum rampung. Namun, dia berharap hari ini Komite Etik sudah bisa melaporkan temuan-temuan mereka ke pimpinan. "Mudah-mudahan hari ini selesai. Draf itu sedang diteliti, belum rampung," terang Busyro.
KPK mulai menginvestigas sprindik palsu Anas, Selasa pekan lalu. Tim investigasi ini dibentuk berdasarkan hasil rapat semua pimpinan minus Abraham Samad yang sedang berada di New Zealand dan menunjuk Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat sebagai tim investigasi.
Tugas tim investigasi ini adalah meneliti keaslian dokumen yang bocor tersebut. Busyro mengklaim tim tidak menemukan kendala dalam melakukan investigasi. "Tidak ada kendala," tegas Busyro.
KPK sempat menjadi bulan-bulanan berita akibat kasus sprindik palsu Anas. Citra independesi KPK dipertaruhkan karena diduga salah satu petingginya telah menyebarkan sprindik yang mengumumkan status tersangka untuk Anas Urbaningrum di penyidikan proyek pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat.
Surat ini menjadi polemik karena seperti menjawab desakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta KPK segera memberi kejelasan status Anas.
(sus)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !