Hal ini merujuk pada banyaknya kejanggalan di sejumlah daerah dalam mengambil keputusan. "Itu berdampak sistemik kepada partai-partai sehingga seolah partai-partai dianggap tidak memenuhi syarat kepesertaan Pemilu," kata Yenny Wahid di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2013).
Yenny melihat banyak sekali kejanggalan dan banyaknya bukti yang menunjukan bahwa KPUD tidak profesional. "Ini berdampak sistemik dan akan mematikan partai-partai. Nah kalau prosesnya saja sudah tidak akuntabel dan tidak valid, hasilnya tentu dipertanyakan," ujarnya.
Saat ini, kata putri Almarhum Gus Dur ini, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti ketidakprofesionalan KPU dan KPUD sebagai bahan untuk melakukan gugatan.
"Contohnya kita melihat dalam proses verifikasi faktual ini, hanya menguntungkan partai politik yang berbasis finansial kuat, tetapi partai berbasis massa kuat seperti kami, jelas tidak diuntungkan," paparnya.
Dia mencontohkan, peraturan KPU untuk menghadirkan anggota untuk diverifikasi, ke kantor KPUD, padahal KPUD itu seharusnya melakukan verifikasi ke lapangan.
"Tetapi yang terjadi kita yang disuruh menghadirkan, bagi daerah yang letak geografisnya mudah itu gampang, tetapi daerah yang memiliki letak geografis susah seperti pegunungan yang mengeluarkan biaya banyak tidak mampu pengurusnya untuk menghadirkan karena perkara uang, anggotanya ada tetapi uangnya tidak ada," ujarnya.
Yenny mengklaim partainya memiliki massa basis yang besar namun tidak berbanding lurus dengan finansial yang dimiliki. "Buat kami yang berbasis massa kuat dan bukan basis finansialnya yang kuat sangat merepotkan sekali, masa gara-gara itu kita tidak lolos," keluh Yenny.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melayangkan nota keberatan di daerah dan akan mengikuti proses. Daerah yang dinyatakan tidak memenuhi syarat, akan dipertanyakan syarat apa yang tidak dipenuhi. "Setelah itu kami akan ke PTUN," tutupnya.
(ded)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !