2013, Kelakuan Partai Koalisi & Oposisi Tak Akan Jauh Beda

 

 

JAKARTA - Kemesraan di antara anggota Setgab Koalisi partai pendukung pemerintah diprediksi tidak akan terjadi pada tahun ini. Musababnya, seluruh partai akan berlomba-lomba membesarkan ‘dapurnya’ sendiri-sendiri menyongsong Pemilu 2014.

Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa mengatakan akan sulit untuk membedakan partai koalisi dan oposisi pada tahun 2013. Pasalnya, 2013 merupakan tahun politik, di mana persaingan parpol menghadapi pemilu 2014 semakin sengit.

"Tahun 2013 sebagai tahun politik karena akan ada banyak peristiwa politik yang akan dilaksanakan. Persaingan parpol akan semakin ketat. Karena semua perhatian fokus untuk politik 2014. Tentu akan berimplikasi pada intensitas dan dinamika politik di tahun 2013," ungkap Saan dalam diskusi Polemik Sindo Radio dengan tema Tahun Berburu Politik di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (5/1/2013).

Sehingga, kata dia, pada 2013 ini kegaduhan politik akan semakin tajam. Parpol akan bersaing satu sama lain dan tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi saling sandera satu sama lain. Lagi-lagi, kata Saan, aksi itu untuk mencari panggung agar parpolnya tenar.

"Potensi untuk terjadinya kegaduhan politik itu sangat potensial. Kenapa, ada Timwas Century yang diperpanjang lagi satu tahun," kata Saan.

Kegaduhan ini, kata Saan, jelas akan mengganggu pembangunan ekonomi nasional. "Ini bisa jadi arena atau panggung politik. Tentu ini akan menggangu terhadap konsilidasi ekonomi kita. Dalam tanda kutip ini bisa dijadikan amunisi," jelas sekretaris fraksi PD.

Sehingga, kata dia, pihaknya sulit membedakan antara mana partai koalisi dan oposisi. Pasalnya, koalisi atau opisi sudah berpikir tentang partainya sendiri-sendiri untuk sukses pada 2014. "Menjelang 2013 ini saya melihat oposisi atau koalisi gak jauh beda," imbuhnya.

Maka kata dia, jangan heran bila parpol satu dengan parpol lain akan saling serang nantinya. Saan berharap nantinya parpol tidak mencari kebusukan satu sama lain, namun lebih memberikan solusi atas problem kebangsaan.

"Misalnya perburuan politik itu dengan segala cara, maka aktor atau parpol akan mencari kebusukan dari parpol terntetu. Ini tidak sehat. Harusnya memberikan solusi alternatif dengan program politik. Bukan mencari sisi gelap yang bisa menimbulkan kegaduhan. Saling sandera saling serang dan sebagainya," katanya.

(ful)