"Pertama, adalah kesalahan besar menggunakan angka survei hari ini untuk memprediksi perolehan 2014. Parpol yang lolos verifikasi dan menjadi peserta pemilu saja belum ketahuan, apalagi yang dapat dukungan," kata Romahurmurzy dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Minggu (14/10/2012).
Kedua, menurut pria yang akrab disapa Romy itu, survei itu ibarat termometer, hanya bisa memprediksi perolehan pada saat sampling digelar. Survei bahkan bisa invalid dalam sepekan, ketika ada faktor lain berperan dalam pemilu. Sebagaimana tampak dalam kesalahan berjamaah seluruh surveyor pada pilkada DKI putaran pertama.
"Parpol Islam adalah parpol yang lahir, tumbuh dan besar karena mengakar pada ormas yang tumbuh dalam masyarakat. Sementara kemengakaran ini baru efektif dioperasionalkan pada saat pemilu digelar. Jadi, bisa dipastikan ketika jaringan ini dioperasionalkan, hasil perolehan pemilu pasti jauh berbeda dari survey hari ini," ungkapnya.
Buktinya lanjut Romy, bisa dibaca pada survei yang diumumkan LSI sendiri pada seminggu sebelum pemilu 2004 dan 2009. Dimana angka perolehan PPP pada pemilu jauh di atas prediksi survei yang hanya berkisar 1-2 persen.
"Ada empat faktor yang mempengaruhi perolehan suara parpol, pertama figur yang berkarakter, kedua struktur atau jaringan yang mengakar, ketiga manuver yang massif, dan keempat logistik yang memadai. Sementara survei hari ini hanya bisa memotret faktor pertama dan keempat saja. Faktor kedua dan ketiga hanya operasional sesaat menjelang pemilu digelar, sehingga akan selalu luput dari analisis survei," ucapnya.
"Tentu buat kami, ini memperjelas bahwa survei hanya mampu membaca kekuatan orang dan uang, bukan kekuatan ukhuwah (persaudaraan) dan gagasan," tegas Romy.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis survei mengenai kondisi terkini serta prediksi masa depan partai dan tokoh Islam di Indonesia. Hasilnya, popularitas partai dan tokoh Islam di kancah perpolitikan nasional kian suram.
"Partai Islam hanya akan jadi komplementer di 2014, jadi pelengkap saja," kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, siang tadi.
Adjie mengatakan popularitas semua partai Islam seperti PKS, PPP, PAN dan PKB ada di bawah angka 5 persen. Namun dia menolak memberikan rincian hasil survei yang dilakukan LSI. "Data itu sensitif," ujarnya.
(iqb/trq)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !