Djoko Suyanto: Penyidik KPK Novel dan Yuri Boleh Diperiksa

 Menkopolhukam Djoko Suyanto (Jaringnews/Dwi Sulistyo)

Namun, yang tetap menjadi prioritas adalah tetap menangani kasus korupsi simulator SIM.
JAKARTA, Jaringnews.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, tidak ada arahan lanjutan dari Presiden SBY untuk menghentikan penyidi
kan kasus penyidik KPK asal Polri, Kompol Novel Baswedan dan Yuri Siahaan. Mereka boleh diperiksa Polisi.

Hanya saja Djoko  menggarisbawahi kalau polisi harus memeriksa Novel dan Yuri dengan waktu yang tepat. Sebab Novel dan Yuri masih harus bertugas di KPK dan menyidik kasus korupsi.

"Apakah Presiden meminta pemberhentian penyidikan? Kan tidak. Timing dan momentumnya yang harus tepat," kata Djoko, Senin (15/10) di Jakarta.

Djoko mengatakan polisi bisa memeriksa Novel dan Yuri untuk keperluan mencari informasi. Namun, yang tetap menjadi prioritas adalah tetap menangani kasus korupsi simulator SIM.

"Kalau proses hukum siapa saja harus sama. Kalau tidak salah, teman-teman di KPK kan juga menghormati proses hukum. Siapa saja harus mematuhi," kata Djoko.

Sebelumnya, Jumat (5/10), pekan lalu petugas dari Ditreskrimum Polda Bengkulu berusaha menjemput paksa penyidik KPK yang merupakan anggota Polri, Kompol Novel Baswedan. Polda Bengkulu menetapkan Novel sebagai tersangka dalam kasus penembakan 6 pencuri walet pada tahun 2004. Kasus penembakan yang terjadi 8 tahun lalu itu berlangsung di pantai panjang Bengkulu. Kasus ini juga melibatkan penyidik KPK lainnya, Yuri Siahaan.
(Chm / Nky)