Sepanjang siang dan sore, Senin (24/9), isu yang berkembang di Jakarta, terutama PKB dan PKNU mulai mengutak-atik dan menggandengkan dua figur itu. Khofifah yang pada Pilgub Jatim 2008 kalah tipis dari pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf diyakini masih memiliki peluang besar (Lihat Grafis). Apalagi, pamor Partai Demokrat saat ini sedang jeblok diyakini tak dapat membantu banyak suara Soekarwo nanti.
Sedang figur Untung S Radjab dianggap mengusai territorial Jawa Timur, khususnya daerah Tapal Kuda. Selama berkarir di Kepolisian, Untung lebih banyak menghabiskan dinas di Jawa Timur. Selain pernah jadi Kapolda Jatim, ia juga pernah menjadi Kapolwil Besuki (Lihat Grafis Data). Untung sendiri yang bakal pension Oktober 2012 tampaknya berambisi maju Pilgub Jatim 2013. Ini diungkapkan saat halal bihalal yang digelar Ketua Kosgoro 57 Jatim yang juga Wakil Ketua Golkar Jatim Yusuf Husni Apt di Hotel Elmi, Rabu, 22 Agustus 2012) lalu.
“Khofifah bakal kembali lagi, lihat saja nanti. Mungkin akan menggandeng Pak Untung, mantan Kapolda (Irjen Pol Untung S Radjab, mantan Kapolda Jatim, red),” ungkap sumber ini. Namun, ia masih tidak mau menjlentrehkan isu tersebut.
Meski begitu, kabar Khofifah kembali maju terus menguat. Buktinya, sudah muncul spanduk dukungan Khofifah di Jakarta. Spanduk itu bertuliskan, “Khofifah Kembali!!! Saatnya Orang NU Jadi Gubernur Jawa Timur.”
Ketika dikonfirmasikan ke Wakil Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim, Anik Maslaha, dia belum mendengar kabar Khofifah digandengan Untung S Radjab dalam Pilgub Jatim mendatang. Ia mengungkapkan kebijakan partai saat ini tetap mengamankan Soekarwo-Syaifullah Yusuf.
Jadi, lanjutnya, semisal wacana pasangan Khofifah dan Untung S Rajab, belum bisa mendapat dukungan, kecuali ada perubahan perintah partai. "Kita belum merapatkan itu. Tapi kita akan mengapresiasi semua kader yang memang sevisi dengan PKB," ujar Anik dikonfirmasi Surabaya Pagi, tadi malam.
PKB di daerah tak peduli, apakah calon NU itu nantinya akan menjadi orang nomor pertama ataukah orang kedua. Selagi kemudian mereka sesuai dengan visi misi PKB dan NU, maka ia layak mendapatkan dukungan. “Prinsipnya siapapun yang direkom DPP kita siap mengamankan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Aziz Mansyur menegaskan kader PKB di Jatim dilarang untuk ikut running Pilgub Jatim 2013. Larangan ini juga berlaku untuk Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar. Pasalnya, larangan ini sudah menjadi garis keputusan PKB dan sudah disetujui Rois Syuriah dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. "Garis PKB ya melarang kader PKB maju, selama Pakde Karwo dan Gus Ipul maju," tandas Aziz Mansyur dihubungi terpisah, Senin (24/9).
Menurutnya, PKB akan memberikan kesempatan kembali bagi pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf untuk meneruskan kembali pemerintahannya yang kedua. "Ibarat orang manjat kelapa sudah sampai tengah-tengah masak disuruh turun," sambung pengasuh Ponpes Tarbiyatunnasyiin, Paculgowang, Diwek, Jombang tersebut.
Bahkan, lanjut Kyai Aziz, dirinya bukan hanya akan memastikan dukungan dari internal PKB saja. Dukungan lainnya akan coba ia akomodir dari sejumlah partai berbasis NU lainnya. Seperti PPP dan PKNU. Begitu juga dengan sejumlah tokoh NU yang punyai kharismatik. "Saya akan coba rayu mereka, dan menjelaskan semoga mereka mau." cetusnya.
Saat ini, Aziz mengaku belum melakukan komunikasi kembali dengan Soekarwo maupun Gus Ipul. Menurut dia, komunikasi akan ia lakukan jika memang ada perubahan dukungan. Termasuk di antaranya jika keduanya berpisah. "Nanti juga akan kita rundingkan dengan pengurus PKB menyikapi ini," tegas dia.
Patut Diperhitungkan
Menanggapi kabar Khofifah merangkul Untung S. Radjab, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Kacung Marijan mengaku belum bisa memprediksi peluang mereka. Pasalnya, mereka belum jelas siapa partai yang mendukungnya. “
Jika berbicara soal peluang, kita harus melihat siapa partai yang mengusungnya terlebih dulu. Sebab, setiap partai juga pasti berbeda-beda peluangnya. Jadi susah kalau tidak ditentukna partai yang mengusung secara pasti,” ungkapnya.
Begitu juga soal nilai jual tokoh sekaliber Khofifah dan Untung S. Radjab. Kata Kacung Marijan, cara jual tiap partai pasti berbeda. “Nah masalah Khofifah dan mantan Kapolda yang diisukan akan diusung oleh partai Golkar atau PKB, saya hanya bisa berkomentar, itu masih isu. Tetapi memang Khofifah adalah orang yang patut diperhitungkan, itu betul. Cuma apa benar dia mau menalonkan diri lagi? Karena saat ini sebenarnya masih dalam rangka penjajakan, semua masih bisa berubah. Saya rasa masih terlalu pagi bicara soal peluang dan nilai jual calon yang belum pasti diusung oleh partai tertentu,” pungkas dia. n arf/cw1
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !