Jakarta, Diantara
faktor yang menyebabkan kondisi Indonesia terpuruk adalah semakin
maraknya praktik korupsi oleh para elit negeri ini. Salah satu upaya
untuk membasmi korupsi adalah dengan meningkatkan spiritualitas melalui
tasawuf.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta, Selatan, Jumat (4/10)
“Menteri gajinya sudah cukup, bupati sudah cukup, bensinnya, pembantunya, sopir, semuanya digaji oleh pemerintah. Menteri itu sudah staf khusus, staf ahli, asisten, deputi, sekretaris pribadi, bensin mobilnya, tukang masak di rumahnya itu ditanggung negara semua,” papar kiai asal Cirebon tersebut.
Ternyata, Kiai Said menambahkan, mereka masih merasa kurang, “Kalau masih kurang, berarti jauh dari sifat-sifat sufi. Coba kalau terima, coba kalau qonaah, alhamdulillah sudah cukup, tidak akan korupsi,” paparnya.
Kiai yang akrab dipanggil Kang Said tersebut menyatakan bahwa salah besar jika ada yang mengatakan tasawuf yang menjadikan penyebab kemunduran Islam, justru tasawuflah yang mendorong agar spirit kualitas manusia menjadi dinamis dan memberikan semangat yang tinggi.
“Tasawuf tidak membuat manusia pusing, sedih dengan urusan-urusan tektek bengek. Hanya sedih karena Allah. Yang menyebabkan kemunduran Islam adalah hubbu dunya, rebutan jabatan, rebutan harta, takut kelaparan, takut miskin takut mati,” tambahnya.
Jika saja para pejabat dan pemimpin negeri ini memiliki kualitas spiritual yang tinggi maka mereka akan menghindari korupsi, untuk menuju kualitas spiritualitas tersebut dapat ditempuh dengan tasawuf. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !