KarSa Menang Satu Putaran

Hasil Survei Membuktikan, Elektabilitas Incumbent tak Terkejar, Meski Berkah Ada Indikasi Peningkatan

SURABAYA  – Hari ini (29/8), masyarakat Jawa Timur punya gawe besar. Sebanyak 30.034.249 orang pemilih bakal berduyun-duyun ke 71.036 Tempat Pemungutan Suara (TPS), guna memilih gubernur dan wakil gubernur. Siapa yang bakal terpilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 ini? Survei membuktikan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) diprediksi sebagai pemenangnya. Bahkan, pasangan incumbent ini diprediksi menang satu putaran, meski bakal bersaing ketat dengan Khofifah-Herman.

Jika benar survei ini, maka sejarah Pilgub 2008 terulang di Pilgub 2013. Bedanya, jika di Pilgub 2008 hingga tiga putaran, maka Pilgub 2013 cukup satu ronde! Ini berdasar hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan KarSa di urutan teratas perolehan suara. Hasil riset terbaru lembaga survei Proximity yang dilakukan 15-22 Agustus, misalnya, KarSa masih menempati elektabilitas tertinggi yaitu 54,00 %. Sementara di urutan kedua adalah Khofifah Indar Parawansa – Herman S Sumawiredja (Berkah) dengan jumlah elektabilitas 24,40 %.

Diurutan ketiga ditempati oleh pasangan Bambang DH – Said Abdullah (Jempol) sebanyak 12,80 %, dan Pasangan Eggi Sudjana – M Sihat (Beres) berada di urutan terakhir sebanyak 0,40 %. Namun masih ada 8,40 % responden belum menentukan pilihan atau swing votter. “Dari survei dengan jumlah korespon 1.200 orang yang tersebar merata di seluruh Jatim,” kata direktur utama Proximity Whima Edi Nugroho, kemarin.

Dalam Survei itu juga memperlihatkan bahwa KarSa mendominasi kemenangan di 35kabupaten/kota dari 38 kabupaten/kota se Jatim. Diantaranya di Bangkalan 65%, Pamekasan 65%, Sampang 35%, Sumenep 60%, Lamongan 40%, Tuban 53,3%, Bojonegoro 56,7%, Jombang 36,7%, Mojokerto 56,7%, Kota Mojokerto 80%, Banyuwangi 65%, Jember 63,3%, Probolinggo 86,7%, Kota Probolinggo 70%, Situbondo 75%, Bondowoso, 90%, Lumajang 70%, Madiun 85%, Kota Madiun 50%, Magetan 85%, Ponorogo 75%, Pacitan 60%, Nganjuk 73,3%, Ngawi 45%, Kediri 40%, Kota Kediri 30%, Blitar 33,3%, Kota Blitar 30%, Trenggalek 25%, Tulungagung 35%, Malang 71,7%, Kota Malang 90%, Kota Batu 50%, Pasuruan 85% dan Kota Pasuruan 60%.

Sedangkan pasangan Berkah unggul di Kota Surabaya 47%, Sidoarjo 40%, Gresik 46,7%. Di dua daerah yaitu di Kota Kediri pasangan Berkah mendapatkan perolehan sama dengan KarSa sebanyak 30%, demikian juga di Trenggalek, Berkah dengan KarSa sama sama mendapatkan suara 25%. “Untuk pasangan Bambang DH – Said Abdullah dan Eggi Sudjana – M Sihat tidak berhasil unggul di daerah,” katanya.

Sementara, survei dari Lingkaran Survey Indonesia (LSI) juga menunjukkan pasangan KarSa unggul dibandingkan tiga pasangan lainnya. Menurut survei yang dilakukan tanggal 13 hingga 19 Agustus itu, KarSa meraih suara 49, %. Kemudian diurutan kedua adalah pasangan Berkah sebanyak 12,5 %. Pasangan Bambang DH - Said Abdullah di urutan ketiga dengan 3,2 %. Dan pasangan Beres meraih 0,7 %. “Ada 4,1% yang merahasiakan pilihannya, sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan atau massa mengambang sebanyak 29,8 %.” kata Direktur Riset LSI Arman Salam.

Dengan perolehan itu, Arman Salam memprediksi Pilgub Jatim bakal berlangsung satu putaran. Arman Salam menjelaskan bahwa survey tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan responden 440 orang se Jatim. “Tingkat keterpuasan masyarakat incumbent ini sangat tinggi, ini yang membuat masyarakat Jawa Timur masih cukup percaya pasangan KarSa bisa memimpin Jatim lagi,” terang Arman.

Survei itu juga menunjukkan bahwa dukungan perempuan pada KarSa masih cukup besar yaitu 45,5 %. Sedangkan, yang memilih Khofifah sebanyak 11,8 %. KarSa juga unggul di seluruh kriteria distribusi pemilih, mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua. Pasangan KarSa juga unggul di semua wilayah.

Prediksi Pilgub satu putaran juga dinyatakan Lembaga Kajian dan Survey Nusantara (LAKSNU). Meski akhir-akhir ini eletabilitas KarSa stagnan dan Khofifah-Herman mengalami kenaikan 15%, namun pasangan incumbent tak terkejar oleh tiga kandidat lainnya. “Dengan empat kandidat yang bertarung, sulit menemukan rumusan untuk menghasilakan Pilgub Jatim berlanjut pada putaran kedua. Kecuali, pasangan independen bisa memperoleh suara 20 persen,” kata Direktur Eksekutif LAKSNU, Gugus Joko Waskito.

Ia tidak yakin, pasangan independen (Egi Sudjana-M. Sihat), mengejar suara Khofifah. Apalagi, mengejar KarSa. Begitu juga dengan pasangan Bambang DH-Said Abdullah. Meski didukung mesin politik PDIP yang terkenal solid, namun ketokohan Bambang DH masih jauh di bawah Soekarwo dan Khofifah. “Untuk Bambang-Said dan Egi-Sihat, elektabilitas mereka kurang,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Jatim Didik Rahmadi menegaskan bahwa target kemenangan KarSa adalah satu putaran. Dia mengaku, dari hasil maping atau pemetaan yang telah dilakukan, KarSa menang di semua kabupaten/kota.

“Kami juga melihat ada beberapa daerah yang diprediksikan akan terjadi pertarungan sengit dengan calon lain, seperti di Pacitan dengan basis abangan, kemudian juga di Madura, Jombang dan Tapal Kuda tang basis NU, ternyata di daerah-daerah itu KarSa tetap menang,” tandasnya.

Cagub di Media Sosial

Tak hanya unggul dalam hasil survei, pasangan nomur urut 1, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) juga memiliki jumlah followers terbanyak di media social Ttwitter. Followers KarSa unggul tipis dari pengikut pasangan Khofifah -Herman. Dari pengamatan di Twitter, hingga tadi malam, jumlah follower akun resmi KarSa, yakni @KarSaKita mencapai 1430 orang. Akun @KarSaKita sendiri mulai aktif sejak 15 April 2013 lalu.

Jumlah followers terbanyak kedua ditempati pasangan Khofifah-Herman. Jumlah pengikut akun @JatimBerKah mencapai 1113 orang. Akun pasangan yang diusung PKB ini muncul sejak 20 Maret 2013.

Sementara akun pasangan Bambang DH-Said, yakni @BangSaidJempol memiliki followers sebanyak 687. Akun yang dikelola oleh tim BDH-Said ini mulai aktif di Twitter sejak 28 Mei 2013 lalu. Sedangkan untuk pasangan Eggi Sudjana-M Sihat belum memiliki akun twitter. n