Ilustrasi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj mengatakan, dengan tercorengnya sebuah partai berbasis Islam dalam sebuah kasus, tentu juga akan merusak citra Islam itu sendiri.
“Islam nggak usah jadikan lambang atau dasar partai, kalau seperti ini Islam jadi ke bawa-bawa,” kata Said, saat menanggapi kasus dugaan suap daging impor yang melanda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang notabene partai berbasis agama, kepada Okezone di Markas PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013) malam.
Dia sendiri mengakui kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dengan PKS. Untuk itu, kata dia, lebih baik tidak ada identitas keagamaan dalam sebuah partai politik.
Said mengusulkan, parpol lebih baik menggunakan Pancasila sebagai ideologi. “Kita ikut kecewa, makannya Islam ga usah jadi lambang politik, kalau seperti ini Islamnya ikut jelek. Sudah, partai itu Pancasila saja,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 30 Januari lalu. Dia ditangkap dari markasnya setelah melakukan konfrensi pers di Markas DPP PKS di Jalan TB Simatupang.
Dia diduga terlibat transaksi suap yang dilakukan oleh dua petinggi PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi kepada koleganya, Ahmad Fathanah, di kantor yang terletak di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa malam.
Dalam kasus suap gading impor, Luthfi Hasan Ishaq disangka melanggar pasal melanggar pasal 12 huruf a atau b, pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tipikor jo pasal 55 aytat 1 ke 1.
(cns)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !