Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo
punya cerita sendiri soal rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat Jumat
pekan lalu. Dia hadir di Cikeas dalam 'Tim Lima' yang beranggotakan lima
menteri Demokrat di Kbainet Indonesia Bersatu II.Setelah memperbaiki
draf perihal menaikkan citra partai yang terpuruk, akhirnya peserta
partai sepakat kader Demokrat tidak melanggar hukum.
Roy menyatakan, pada pertemuan tersebut seluruh peserta menyetujui perlunya dibuat pakta integritas dan ditandatangani oleh seluruh kader partai dari pusat hingga daerah. "Secara prinsip kami menyepakati pakta integritas pada saat itu juga," kata dia.
Berbeda dengan delapan solusi penyelamatan partai yang dibahas saat itu juga, naskah pakta integritas tidak langsung diedarkan oleh sang empunya rumah, SBY.
SBY kembali mempercayai TB Silalahi menyusun konsep naskah pakta integritas ini. "Naskah disusun keesokan harinya," kata Roy. Dia mengaku tidak ikut menyusun teks pakta integritas.
Kelar pesamuhan, SBY bersiap konferensi pers. Wartawan memang sudah menunggu sejak sore di Cikeas. Skenario awal, anggota Majelis Tinggi dan lima menteri berdiri di belakang SBY menghadapi kamera televisi.
Tapi setelah ditimang-timang, ruangan konferensi pers tidak cukup lebar untuk menampung mereka. Keputusan akhir, SBY cukup sendiri saja berbicara di depan wartawan. "Saya bersama Mas Anas menonton saja dari televisi," ujarnya.
Dua hari setelah pertemuan Majelis Tinggi, SBY mengumpulkan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat se-Indonesia. Roy membantah jika DPD-DPD ini hanya diundang tanpa diberitahu akan tandatangan pakta integritas. Dalam undangan yang disebar, kata Roy, sudah disebutkan bahwa pada Ahad malam itu akan ada penandatangan pakta integritas. "Makanya meja dan naskah sudah disiapkan," kata dia.
Roy membantah apa yang dilakukan SBY menimbulkan gejolak internal dan bertentangan dengan konstitusi partai. Roy menuturkan, Majelis Tinggi merupakan lembaga tertinggi di tubuh Demokrat. Dia meminta daerah yang belum memahami langkah penyelamatan ini langsung bertanya kepada anggota Majelis Tinggi. "Tidak ada kubu-kubuan," kata dia.
Anas sendiri enggan berkomentar mengenai keinginannya menambahkan kata 'sesuai konstitusi dan hierarki partai'. Ketika ditemui saat penandatangan pakta integritas di Kantor Pusat Demokrat, Anas hanya tersenyum mengenai usulan ini. "Tidak semua hal di internal perlu kami sampaikan ke publik," kata Anas.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !