Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran

ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran

Written By Unknown on Monday, February 18, 2013 | 7:28 PM


 Menteri Pertanian, Suswono
Jakarta:Koordinator Bidang Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Apung Widadi mengatakan Menteri Suswono bisa terseret kasus suap pengurusan kuota impor daging. Sebab, indikasi yang mengarah kepada politikus Partai Keadilan Sejahtera itu memperdagangkan pengaruhnya sebagai menteri.

"Kalau Komisi Pemberantasan Korupsi mau, pasti bisa kena," kata Apung kepada Tempo, Senin, 18 Februari 2013.

Komunikasi telepon antara Suswono dan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ihwal kuota impor daging, pertemuan Suswono dengan para importir daging di Hotel Aryaduta, Medan, pada 10-11 Januari 2013, dan kewenangan Suswono dalam mengurus kuota impor daging, disebut Apung memperbesar potensi pelibatan Suswono.

"Ini konflik kepentingan," kata dia. "Bahkan pertemuan dengan importir daging itu mungkin bentuk tendensius, bahwa impor daging sudah direncanakan."

Apung yakin KPK akan bisa menemukan dua alat bukti untuk menjerat Suswono. Menurut dia, aksi KPK menjerat Suswono hanya masalah momen. "Di pemeriksaan sekarang ini, mungkin tak muncul apa-apa. Tapi pemeriksaan belum berakhir, masih ada banyak pemeriksaan ke depan," ujar dia.

"Sebagaimana tradisi, KPK akan membereskan soal Luthfi. Selanjutnya, saya yakin giliran Suswono."
  
 Skandal Impor Daging Bisa Menjerat Partai Lain
Luthfi Hasan saat ditangkap KPK
Indonesia Budget Center menduga, kasus suap impor daging sapi tidak hanya melibatkan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS bisa saja sebagai gerbang untuk membuka keterlibatan partai politik lain dalam kasus itu.

Direktur Indonesia Budget Center, Arif Nur Alam, mengatakan, kasus ini bisa melebar karena korupsi biasa dilakukan secara berjamaah. Keterlibatan pengusaha, anggota DPR dan menteri biasa terjadi dalam korupsi.

Untuk melacak dugaan keterlibatan partai politik lain bisa dilihat dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan partai politik. "Perusahaannya berafiliasi dengan partai apa. Sehingga kasus ini bisa melebar ke partai lain," kata dia kepada Okezone, Selasa (19/2/2013).

Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) telah menahan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, karena diduga kuat sebagai penerima suap Rp1 miliar untuk memuluskan izin impor daging sapi di Kementrian Pertanian. Selain itu, KPK juga mencekal anak Ketua Dewan Syuro PKS, Ridwan Hakim.

"Ini lokomotifnya di PKS, kita lihat saja siapa yang menumpang di gerbong pertama, kedua, dan ketiga," ujarnya.
(trk)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Jangan Lewatkan

Popular Posts

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika