Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Akbar Faizal Hengkang dari Partai Hanura

Akbar Faizal Hengkang dari Partai Hanura

Written By Unknown on Thursday, February 7, 2013 | 10:41 PM


Foto blogspot.com
Foto blogspot.com
JAKARTA - Politikus Partai Hanura Akbar Faizal memutuskan untuk hengkang dari partai yang telah membesarkan namanya.


"Jumpa pers pukul 10.00 pagi ini di press room DPR RI. Saya mundur dari Hanura," ujar Akbar dalam pesan singkatnya, Jumat (8/2/2013).

Belum diketahui apa alasan anggota Komisi II DPR itu memutuskan mundur dari Hanura. Kabar yang beredar, Akbar mundur lantaran hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan Hanura memiliki suara paling kecil dibandingkan partai lainnya.

Beredar kabar juga bahwa Akbar tak setuju bila Ketua Umum Hanura Wiranto maju sebagai calon presiden di Pemilu 2014.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei SMRC, bila pemilu dilakukan saat pengambilan sampel polling, posisi pertama maka akan ditempati Partai Golkar (21,3 persen dukungan responden). Disusu, PDIP (18,2 persen), Partai Demokrat (8,3 persen), Partai Gerindra (7,2 persen), dan PKB 5,6 persen.

Partai baru yaitu Partai NasDem memperoleh 5,2 persen, PPP (4,1 persen), PKS (2,7 persen), PAN (1,5 persen), dan Hanura (1,4 persen).

Ini Alasan Akbar Faisal Hengkang dari Hanura

"Hari ini dengan duka yang mendalam, rasa sedih yang tak terhingga dan penyesalan yang sulit diungkapkan. Pada akhirnya saya mengambil sikap politik dan mengambil keputusan yang lebih besar," ungkapnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Dengan wajah yang sedih, Akbar mengaku berterima kasih atas didikan, panduan, ajaran yang diberikan oleh Ketua Umum Hanura Wiranto.

"Saya hormati dan saya akan menghormatinya sampai kapan pun. Apapun namanya, saya harus menyatakan sikap saya hari ini. Saya menyatakan mundur dari Hanura. Saya mencintai partai ini, mencintai Pak Wiranto dan seluruh kader Hanura," paparnya.

Akbar mengatakan bahawa dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Wiranto.

"Saya sudah mengajukan pengunduran diri saya kepada ayah saya sekaligus guru saya, serta pimpinan saya. Ini hanya sebuah pilihan, saya menyatakan mundur untuk kontemplasi (merenung)," terangnya.

Anggota Komisi II DPR ini juga mengaku sudah lama menahan keinginan untuk mundur. "Saya tahu anda akan menanyakan, tapi saya rasa anda tidak perlu menanyakannya. Nanti setelah selesai kalian akan tahu sendiri. Tapi saya butuh kontemplasi. Saya juga sudah mengundurkan diri dari DPR," simpulnya.

Akan tetapi, selama DPR belum menunjuk pengganti Akbar, maka tugas legislasi di DPR akan tetap dijalankannya dengan baik. Dia pun menganggap Hanura partai yang baik.

"Hanura bagus, luar biasa dan solid dan tanpa saya, mereka akan mampu melewati semuanya. Saya yakin mereka solid karena dipimpin orang yang tangguh dan berpengalaman. Saya cinta dengan Wiranto," tutupnya.
 

Akbar Faisal Siap Dianggap Politikus "Kutu Loncat"

 
"Kalau Anda melihat satu sudut pandang sebagai kesimpulan yang dianggap kutu loncat. Saya siap terima risikonya," ungkap Akbar kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Akbat meyakini, keputusannya untuk mundur dari Hanura dan DPR tidak akan berpengaruh apapun.
"Ini soal pilihan, karena saya bagian dari begitu banyak bagian. Di Hanura banyak orang hebat jadi tak akan ada banyak pengaruhnya," sambungnya.

Sementara itu, ketika ditanya kepastiannya akan berlabuh ke Partai Nasional Demokrat (NasDem), Akbar enggan menjawab. "Saya tahu akan mempertanyakan hal itu. Tapi nanti Anda akan tahu," tandasnya.

(sus)
 


Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Jangan Lewatkan

Popular Posts

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika