JAKARTA - Kehadiran seorang mahasiswi bernama Maharani dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan dugaan bahwa Maharani akan dijadikan sebagai gratifikasi seks dalam transaksi tersebut.
"Saya kira ya (gratifikasi seks), pemandangan jamak. Bahwa sudah umum, cuma kontroversi soal gratfikasi seksual pembuktian dan UU di lapangan (sedikit susah)," kata pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk saat dihubungi wartawan, Kamis (31/1/2013).
Dugaan bahwa mahasiswi sebuah kampus swasta itu akan dijadikan gratifikasi seks memang sangat kuat. Pasalnya Maharani tengah berada di sebuah Hotel Le Meridien bersama dengan tersangka Ahmad Fathanah.
Dari penangkapan tersebut, kata Hamdi, KPK seolah ingin menginformasikan ke publik secara luas bahwa gratifikasi seks dalam praktek korupsi memang ada. Dan tentunya hal ini membutuhkan tindaklanjut yang tegas.
"Contohnya ini fakta. Dia di hotel itu, KPK kesempatan ngasih tahu ada lho gratifikasi seksual, proses hukum tapi pembukitianya (susah). Ini memperlihatkan korupsi politik segala modus, menjangkiti semua partai," ungkapnya.
Permasalahan gratifikasi seks sendiri sudah sering dibicarakan oleh pegiat anti korupsi. Mereka berpendapat gratifikasi seks merupakan alat atau cara untuk melakukan suap. Namun, saat ini gratifikasi seks belum masuk ke dalam UU Tipikor yang saat ini ada.
KPK juga akhirnya membebaskan Maharani yang ikut ditangkap bersama AF saat menuju Hotel Le Meredian, Jakarta, Selasa malam lalu. KPK beralasan Maharani tidak terlibat dalam kasus yang sedang ditangani.
KPK Juga Geledah Apartemen Margonda Residence
Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah salah satu kamar di Apartemen Margonda Residende, Jalan Margonda Raya No 462, Depok.Berdasarkan informasi, KPK menggeledah salah satu kamar terkait dugaan kasus suap kuota impor sapi yang menyeret nama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq.
Kamar di Apartemen tersebut dihuni oleh Ahmad Fathanah, pria yang ditangkap KPK di Hotel Le Meredien, Jakarta. KPK mendatangi apartemen sekira pukul 11.30 WIB. "Iya benar ada KPK yang masuk tadi," kata salah satu petugas keamanan apartemen, Kamis (31/01/2013).
Belum diketahui agenda KPK mendatangi salah satu kamar di apartemen pertama di Depok itu. Hingga kini, KPK masih berada di lantai enam apartemen. Petugas keamanan mengaku tidak tahu kamar siapa yang diperiksa KPK.
"Saya enggak tahu. Saya nggak kenal dengan dia (pemilik kamar). Saya cuma jaga aja," tukasnya.
KPK datang menggunakan Kijang Innova warna silver B1886UFR. Hingga saat ini, belum ada pihak KPK yang dimintai keterangan.
(ugo)
bandar bola terpercaya Terbaik & Terlengkap !
ReplyDeleteTersedia Pasaran Sbobet - Maxbet - Cbet
Minimal Deposit IDR 50.000,- Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita88.com
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
WA: +628122222995
Telegram : @bolavitacc