Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Yenny Wahid: SBY Patut Tiru Obama

Yenny Wahid: SBY Patut Tiru Obama

Written By Unknown on Friday, December 28, 2012 | 3:54 AM


Yenny Wahid (Foto: Koran Sindo)
Yenny Wahid (Foto: Koran Sindo)
JAKARTA - Tindak kekerasan dan intoleransi terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan
di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Beberapa kasus pelarangan melaksanakan ibadah dan pembangunan rumah ibadah, juga masih terjadi di beberapa daerah seperti di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor Jawa Barat dan Gereja HKBP Filadelphia di Bekasi.

Menanggapi hal itu, Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid menilai pemerintah saat ini tidak tegas dalam menangani kasus tindakan intoleransi di Indonesia. Seharusnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa meniru langkah yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Kami rindu pemimpin seperti Obama, Obama itu di Amerika, dia mengizinkan pembangunan masjid di Ground Zero," ujar Yenny di Balai Kartini Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Sebagai akibat kebijakan tersebut, lanjut Yenny, Obama kehilangan dukungan politiknya bahkan partainya kalah di parlemen. Namun, Obama tak gentar untuk mendukung pembangunan masjid yang menuai kontroversi tersebut.

"Tapi dia memegang teguh amanat konstitusi. Kita tuh rindu pemimpin seperti itu di negara kita. Pemimpin-pemimpin yang bisa berdiri diatas kepentingan sesaat untuk dapat menegakkan konstitusi kita," tutur ibu satu anak itu.

Padahal Obama diketahui menganut agama Kristen, dan sentimen antiislam sangat kuat di Amerika. Tetapi dia tetap mengambil sikap untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di Amerika. "Kan luar biasa sekali. Karena dijamin oleh konstitusi Amerika," kata putri sulung Abdurrahman Wahid itu.

Yenny menilai pemerintahan saat ini lebih mengedepankan retorika ketimbang aplikasi penegakan terhadap sikap intoleransi di lapangan.

"Kita berharap para pemimpin kita beranjak dari retorika dan langsung melakukan eksekusi untuk menegakan toleransi, menegakan konstitusi menjamin pelaksanaan ibadah di negara kita. Sudah cukup retorikanya. Semua masyarakat Indonesia sudah mendengar. Sekarang masyarakat indonesia tinggal menunggu eksekusinya," tegas Yenny.

(lam)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Jangan Lewatkan

Popular Posts

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika