Mubarok: Nazaruddin Ditunggangi Parpol Lain

JAKARTA- Tersangka kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin terus

berkoar-koar menuding keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum dalam kasus yang sama. Anggota Dewan Pembina PD, Ahmad Mubarok mengatakan, Nazar berbicara karena ditunggangi partai politik lain.

"Kami sudah tahu itu, tapi kan itu bukan kejahatan," kata Mubarok kepada Okezone, Senin (31/12/2012).

Karena itu bukan kejahatan, Partai Demokrat tidak bisa berbuat apa-apa. Mubarok yakin, sejarah akan membuktikan, mana partai politik yang jujur dan mana partai politik yang tidak baik secara etika.

"Nanti sejarah yang akan menilai. Saya tidak mau menyebut partai politik yang menuggangi Nazar," cetusnya.

Menurutnya, mantan bendahara umum Partai Demokrat itu telah dirasuki partai politik lain sejak berada di Singapura. Saat itu, Nazar dalam pelarian dari kasus Wisma Atlet. Mulai saat itu, upaya menghancurkan partai berlambang bintang Mercy ini berlangsung secara sistematis.

"Saya tahu siapa yang nengok dia di Singapura, biar Nazar mau ngomong terus" tegasnya.

Mubarok yakin sepenuhnya Anas tidak terlibat dalam kasus korupsi. Menurut dia, posisi Anas sebagai ketua fraksi saat kasus itu terjadi tidak ada hubungannya dengan anggaran. Tak hanya Anas, Mubarok juga yakin Andi Mallarangeng tidak terlibat korupsi Hambalang.

Hanya saja, posisi Andi sebagai Menpora memang harus bertanggungjawab atas kasus tersebut. "Apakah dia makan atau tidak (duit korupsi) dia tetap kena, karena kan penanggungjawab. Untuk formalnya kita tunggu fakta hukum," ungkapnya.

Mubarok juga mengaku sempat menjadi sasaran kebencian Nazarudin. Nazar, menuduh pria berkacamata itu terlibat jual beli anggaran. "Kan tidak ada hubungannya. Itu karena dia marah, saya mengusulkan agar dia dipecat," tegasnya.
(trk)