
Angie dalam sidang hari ini
Kunjungan Angie ke sel itu disampaikan Rosa kepada penyidik saat di-BAP. BAP itu lalu dibacakan jaksa Kiki dalam persidangan di PN Tipikor, Kuningan, Jaksel, Kamis (11/10/2012). Angie duduk sebagai pesakitan, sedang Rosa sebagai saksi. Dalam BAP Rosa itu sepertinya Angie mengakui pekerjaannya saat ini penuh risiko, sehingga dia mengajak Rosa untuk "mencari pekerjaan yang benar saja."
Inilah isi BAP yang dibacakan jaksa Kiki, "Penyidik menanyakan apakah ada hal-hal lain yang ingin Saudara sampaikan? Dijawab Rosa, ada yakni ketika saya menjalani tahanan di Pondok Bambu, sempat dijenguk oleh Angelina Sondakh, di mana saat itu Angelina Sondakh curhat ke saya dengan mengatakan, 'waduh, saya lagi stres banget nih, Mbak. Seolah-olah ini semua saya. Tolonglah Mbak, bantu saya. Mudah-mudahan setelah Mbak bebas, kita cari kerjaan yang benar saja. Tolong ya Mbak bantu saya.'
Setelah membacakan BAP tersebut, Jaksa Kiki lalu menanyakan kebenaran isi dialog tersebut kepada Rosa. "Apa itu benar kesaksian Saudara?" tanya Kiki.
"Iya," jawab Rosa.
Rosa merupakan salah satu saksi kunci dalam kasus suap wisma atlet sekaligus dalam kasus Angelina Sondakh. Seperti diketahui, kasus dugaan penerimaan suap yang menjerat Angelina atau Angie ini merupakan pengembangan kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat sekaligus bos Grup Permai, Muhammad Nazaruddin.
Dalam kasus Angelina, transkrip percakapan via BlackBerry Messenger (BBM) antara Rosa dan Angie menjadi salah satu bukti penting aliran dana Grup Permai ke Angelina. Angie didakwa menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar AS (Rp 21 miliar) dari Grup Permai.
Pemberian uang tersebut, menurut jaksa, diketahui Angelina sebagai commitment fee atau imbalan karena dia telah setuju mengupayakan agar anggaran proyek pada perguruan tinggi dan program pengadaan sarana dan prasarana olahraga dapat disesuaikan dengan permintaan Grup Permai. Uang itu diserahkan antara Maret 2010 dan November 2010. Saat itu, Angelina menjadi anggota Badan Anggaran DPR sekaligus Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Komisi X.
Dalam transkrip pembicaraan BBM Rosa dengan Angelina terungkap adanya beberapa kali permintaan uang oleh Angelina ke Grup Permai. Permintaan uang itu disamarkan dengan kode-kode seperti "apel malang" untuk uang rupiah, "apel washington" untuk dollar AS, serta istilah lain seperti "pelumas" atau "semangka".
(rmd/nrl)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !