
Anggota DPR, Zulfadli
JAKARTA - Mantan Sesmenpora Wafid
Muharam sempat mengungkapkan kepada penyidik KPK bahwa Komisi X DPR
mengetahui pembangunan gedung sarana olahraga nasional Ha
mbalang.
Wafid mengatakan, ada 50 anggota Komisi X DPR yang hadir dalam pembahasan proyek multiyears tersebut.
Menurut anggota Komisi X DPR, Zulfadli, ucapan Wafid tidak memiliki landasan hukum. "Kalau di DPR khususnya di komisi, setiap pembahasan apapun selalu diagendakan secara resmi dan punya hasil notulensi rapat," kata Zul di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2012).
Politisi Golkar itu mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejak awal. Dari situ diketahui tidak pernah ada satu kalipun agenda yang membahas proyek Hambalang.
Menurut Zul, agenda yang pernah dilakukan hanya paparan awal Menpora Andi Malarangeng saat pertama kali rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR.
"Pak Menteri menyampaikan agenda program 100 hari, di situ memang ada rencana pembangunan proyek sekolah ragunan untuk dijadikan pusat sekolah yang ada di Hambalang," ujarnya.
Bahkan, kata Zul, di agenda rapat itu salah satunya memutuskan akan ada rapat khusus raker komisi membahas tentang Hambalang.
"Itu yang saya aneh, mengapa Pak Wafid Muharam yang selalu hadir rapat dengan Komisi X DPR mengatakan bahwa memang ada rapat, mungkin saja ada rapat khusus di luar rapat komisi yang dihadiri oleh oknum-oknum komisi dan pejabat Menpora dan ini menjadi awal timbulnya masalah Hambalang," tuturnya.
Zul kemudian menantang Wafid mengungkap secara transparan jika memang ada hasil rapat antara Komisi X DPR dan Kemenpora dalam pembahasan anggaran multiyears Hambalang tersebut.
"Kalau memang ada, tunjukkan apa hasil rapat itu, dan siapa saja yang hadir, itu yang sampai hari ini kami masih ragu," katanya.
mbalang.
Wafid mengatakan, ada 50 anggota Komisi X DPR yang hadir dalam pembahasan proyek multiyears tersebut.
Menurut anggota Komisi X DPR, Zulfadli, ucapan Wafid tidak memiliki landasan hukum. "Kalau di DPR khususnya di komisi, setiap pembahasan apapun selalu diagendakan secara resmi dan punya hasil notulensi rapat," kata Zul di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2012).
Politisi Golkar itu mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejak awal. Dari situ diketahui tidak pernah ada satu kalipun agenda yang membahas proyek Hambalang.
Menurut Zul, agenda yang pernah dilakukan hanya paparan awal Menpora Andi Malarangeng saat pertama kali rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR.
"Pak Menteri menyampaikan agenda program 100 hari, di situ memang ada rencana pembangunan proyek sekolah ragunan untuk dijadikan pusat sekolah yang ada di Hambalang," ujarnya.
Bahkan, kata Zul, di agenda rapat itu salah satunya memutuskan akan ada rapat khusus raker komisi membahas tentang Hambalang.
"Itu yang saya aneh, mengapa Pak Wafid Muharam yang selalu hadir rapat dengan Komisi X DPR mengatakan bahwa memang ada rapat, mungkin saja ada rapat khusus di luar rapat komisi yang dihadiri oleh oknum-oknum komisi dan pejabat Menpora dan ini menjadi awal timbulnya masalah Hambalang," tuturnya.
Zul kemudian menantang Wafid mengungkap secara transparan jika memang ada hasil rapat antara Komisi X DPR dan Kemenpora dalam pembahasan anggaran multiyears Hambalang tersebut.
"Kalau memang ada, tunjukkan apa hasil rapat itu, dan siapa saja yang hadir, itu yang sampai hari ini kami masih ragu," katanya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !