Home »
» Quraish Shihab: Pemikiran Gus Dur Masih Sangat Relevan
Quraish Shihab: Pemikiran Gus Dur Masih Sangat Relevan
Written By Unknown on Thursday, September 27, 2012 | 10:24 AM
Jakarta : KH Quraish Shihab mengemukakan pemikiran KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur,
khususnya tentang pluralisme, masih sangat relevan sampai saat ini. Apalagi dalam kehidupan keagamaan saat ini, prasangka terhadap sesama umat beragama dan juga antarumat beragama masih saja ada.
Penegasan tersebut dikemukakan ulama besar KH Quraish Shihab ketika memberikan tausyiah pada malam Tahlil Akbar dan peringatan 1000 hari wafatnya Gus Dur yang dihadiri ribuan warga nahdliyin dan kaum Gus Durian, di kompleks pesantren Ciganjur yang didirikan Gus Dur, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2012) malam.
Quraish Shihab mengungkapkan, pemikiran pluralisme Gus Dur yang sangat menghargai perbedaan, membela kaum minoritas, dan kedekatannya dengan beragam tokoh agama lain, sering disalah artikan oleh sebagian umat Islam. Padahal setelah Gus Dur tiada, banyak orang akhirnya mengakui kebenaran dan kehebatan toleransi yang ditunjukkan Gus Dur.
Bahkan masih menurut Quraish, pluralisme yang diperjuangkan Gus Dur lahir dari pemikiran jernih, kepedulian, dan juga dasar kitab suci Alquran dan juga hadist.
"Perintah membantu umat lain seperti membantu pembangunan gereja, juga ada dalam perintah Nabi Muhammad sebagai bukti sikap Nabi dalam menghormati dan toleransi," kata Ketua Ikatan Alumi Al Azhar Mesir itu.
Dengan demikian kata Quraish, pemikiran Gus Dur, tokoh yang pernah menjadi Presiden RI keempat ini harus terus disosialisasi dan dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Sholawat Perdamaian
Dalam acara yang diselenggarakan Yaayasan Bani Abdurachman Wahid dan PB GP Ansor dan dihadiri ribuan umat dari berbagai penjuru, dilantunkan pujian dan sholawat Nabi dalam bahasa Arab, Jawa, dan Indonesia.
"Sholawat ini saya persembahkan pada Ibu Shinta Nuriyah, agar ingat terus pada perjuangan sang suami, Gus Dur," kata Syech Abdul Qadir Assegaf, dari Solo yang memimpin sholawat.
Sementara itu Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid sependapat dengan Quraish. Menurut dia, pemikiran Gus Dur bukan saja relevan dengan saat ini tapi juga nanti. "Pemikiran dan langkah Gus Dur melampaui zamannya," kata Nusron.
Politisi muda yang juga anggota Komisi XI DPR ini mengatakan, Ansor akan menerapkan prinsip, nilai dan ajaran Gus Dur, bahkan akan menjaga dari berbagai ancaman yang mengganggu pluralisme yang menjadi ikon Gus Dur.
"Haul 1000 hari dan sholawat ini untuk membuktikan komitmen dan perjuangan Ansor bagi implementasi pemikiran Gus Dur," tegas mantan Ketua Pansus OJK itu.
Pemberani
Dalam kesempatan sama KH Mustafa Bisri, teman dan sahabat yang selalu dekat dengan Gus Dur menceritakan sosok sahabat, guru, dan orang langka bernama Gus Dur ini.
"Gus Dur itu sangat berani, termasuk menentang arus kekuasaan dan siapa pun akan dilawan, tapi keberanian itu didasarkan atas kebenaran dan kecintaan pada sesama," kata Mustafa.
Dalam memperingati 1000 hari wafatnya Gus Dur mengajak dan memgimbau seluruh umat untuk hidup sederhana, dan tidak melakukam tindakan korupsi.
"Ini bentuk implementasi sikap hidup sederhana Gus Dur," katanya.
Hadir dalam acara yang penuh hikmat ini antara lain Menteri Agama Suryadharma Ali, Wamenag Nasarudin Umar, Mendikbud M Nuh, Ketua MK Mahfud MD, Ketua GP Ansor Nusron Wahid, pendiri PKB KH Mustofa Bisri, mantan Menag Basyuni, anggota BPK Ali Masykur Musa, mantan Menteri Peranan Wanita, Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu hadir juga bekas Ketua DPR RI Akbar Tandjung, Pimpinan Ponpes Assidiqqiah Nur Iskandar SQ, pengamat Islam dari Jepang, Mitsuo Nakamura dan sejumlah pengamat dari beberapa negara.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !