Surabaya - Surabaya Survey Centre ((SSC) menyatakan pasangan bakal calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa-MH Said Abdullah layak pimpin Jatim.

Direktur SSC Mochtar W Oetomo, di Surabaya, Minggu, mengatakan duet Khofifah-Said hasil 'perkawinan' antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan ancaman berat bagi pasangan KarSa (Soekarwo-Syaifullah Yusuf) jilid II.

"Dua tokoh ini sangat populer di Jawa Timur. Khofifah sangat populer di kalangan suku Jawa. Dan di Madura, semua orang mengenal Said Abdullah," katanya.

Menurut Mochtar, posisi Said sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang sering kali turun ke masyarakat dengan membawa program-program yang menyentuh masyarakat bawah, membuat nama Said Abdullah sangat dikenal di Madura.

Selain itu, lanjut dia, posisi Said sebagai pengurus DPD PDIP Jatim juga membuat Said dikenal di Jawa Timur, tidak hanya di daerah Tapal Kuda, tapi juga di Mataraman.

Bahkan Said juga memiliki jaringan media di Madura (Chanel Group) yang sangat diperhitungkan di Madura dan juga mempunyai jaringan organisasi non pemerintah.

Said Abdullah juga memiliki logistik cukup yang dibuktikan dengan keterlibatannya aktif sebagai donator untuk kegiatan-kegiatan berskala besar.

"Jadi kalau Khofifah gandeng Said, KarSa jilid II bisa kesulitan. Karena modal politik, sosial dan kultur sudah dimiliki Pak Said," kata dia.

Mochtar kemudian mereview running pilgub Jawa Timur 2008 lalu yang pada saat itu Khofifah menggandeng Mujiono yang tidak dikenal publik.

Menurut Mochtar, berpasangan dengan tokoh yang tidak popular saja Khofifah sudah membuat pasangan KarSa hampir kalah dalam Pilgub Jatim 2008. Apalagi kalau Khofifah gandeng Said Abdullah yang memiliki basis massa besar.

"Said itu orang PDIP yang massanya besar di Jawa Timur. Jadi kalau duet ini konkrit, ini baru seimbang," kata pria yang juga dosen Universitas Trunojoyo Bangkalan ini.

Dia mengakui memang tidak mudah mengalahkan KarSa yang merupakan incumbent. KarSa sudah menanam modal yang cukup besar untuk menggaet hati masyarakat Jawa Timur.

Apalagi tidak bisa dipungkiri, Jawa Timur mengalami kemajuan yang cukup baik dibawah kepemimpinan KarSa. Tetapi apabila konsep dan strateginya tepat, bukan tidak mungkin Khofifah-Said keluar sebagai pemenang.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembangunan Madura (DPM), H Ahmad Zaini, MA mendukung penuh tampilnya putra Madura menjadi Gubernur Jawa Timur mengingat hampir 70 persen penduduk Jawa Timur adalah keturunan Madura.
"Sudah saatnya putera terbaik Madura tampil sebagai pemimpin Jawa Timur, karena mayoritas penduduk Jawa Timur adalah warga Madura," kata dia.

Menurut dia, salah satu putera terbaik Madura yang layak dicalonkan sebagai gubernur Jawa Timur adalah Said Abdullah. Bagi dia, kemampuan Said tidak perlu diragukan. (*)