
Imam Anshari Saleh (ari saputra/detikcom)
"Usai memberikan ceramah, Selasa (17/12) kemarin, saya diberi keris oleh seseorang," kata Imam saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/12/2012).
Mendapati hal ini, Imam tidak bisa menolak serta merta karena menjaga perasaan masyarakat. Saat memberikan keris tersebut, orang yang diutus sesepuh masyarakat itu menyatakan Kiai Sengkalat bisa turut melindungi pemegang keris dalam melawan angkara murka.
"Kata dia, khasiatnya yaitu pemegang bisa maju terus memberantas kemungkaran dengan siizin Allah," ujar Imam.
Meski diterima, namun Imam akan mengembalikan keris tersebut lewat KPK. Bagi mantan anggota DPR ini, hal tersebut bagian dari gratifikasi, meski barangnya susah dinilai dengan uang.
"Waktu itu saya amini saja, yang penting pemberi mempunyai perhatian terhadap KY dan lembaga peradilan di Indonesia. Insya Allah saya lapor KPK besok," ujar Imam.
Dalam catatan wikipedia, keris Kiai Sengkalat dibuat oleh Mpu Supa Madrangki, ahli keris dan termasyhur di zaman Majapahit. Karyanya yang terkenal antara lain Keris Kiai Nagasasra, Kiai Sengkelat dan Kiai Carubuk.
Keris ini mempunyai cerita rakyat yang menarik. Saat itu, Sunan Kalijaga memesan keris coten-sembelih (pegangan lebai untuk menyembelih kambing). Sunan Kalijaga memberikan calon besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa.
Ringkas cerita, besi pun kemudian dikerjakan. Tidak lama, jadilah keris, kemudian diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Meski hasilnya berbeda dengan apa yang dipesan tapi malah membuat Sunan Kalijaga terkagum-kagum.
Maksud semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata yang dihasilkan keris Jawa asli Majapahit, luk tujuhbelas. Karena berwarna kemerahan, keris itu dinamakan Kiai Sengkelat (bersemu merah) sedangkan jumlah luknya yang tujuh belas melambangkan jumlah rakaat salat lima waktu.
(asp/nrl)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !